Warna
kulit yang hitam biasanya dipandang hina oleh sebagian orang, karena warna itu
mungkin identik dengan gambaran orang yang kolot dan tidak berpendidikan. Namun
sejatinya tiada perbedaan antara yang hitam dan yang putih di mata Allah. Tiada
perbedaan antara yang ganteng dan yang buruk, antara yang cantik dan yang
jelek, karena standar yang dapat membedakan kedudukan seorang hamba di mata
sang pencipta hanyalah taqwa kepadaNya..
Betul..
Taqwa yang tertanam di dalam qalbu kemudian terpancarkan cahayanya dalam sikap
dan perilaku. Maka tengoklah, salah satu penghuni surga, yang mungkin dirimu
lebih cantik darinya, lebih rupawan dan mempesona darinya, lebih ini dan lebih
itu.. Tapi dia.. adalah salah satu penghuni surga, yang kekal dan abadi, yang
tiada suatu nikmat dan kelezatan pun yang terlarang..
Atha bin Abi Rabah berkata, Ibnu Abbas ra pernah bertutur kepadaku,
"Maukah aku tunjukkan kepadamu seorang wanita penghuni surga?"
Aku menjawab, "tentu, iya", maka beliau berkata,
"Wanita hitam ini lah, ia pernah mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata, 'Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan auratku biasanya tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah menyembuhkannya.'”
Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, 'Jika kamu mau, kamu bersabar dan niscaya bagimu surga atau kalau kamu mau, aku akan mendoakanmu agar Allah menyembuhkanmu.'
Wanita itu menjawab, “'Aku pilih bersabar.' (Yakni pilih surga) Lalu ia melanjutkan perkataannya, '(Wahai Rasulullah) Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku biasanya tersingkap, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.' Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pun mendoakannya.” (HR. Bukhari no: 5652 dan Muslim no: 2576)
Masya
Allah, wanita ini memilih untuk tidak sembuh, ia tidak memandang kepada
penyakitnya yang akan terus dideritanya sampai akhir hayatnya, namun ia
memandang kepada sebuah kehidupan yang abadi, yang penuh dengan keindahan, yang
tiada luka, duka, gundah dan lara, di sana segalanya indah.
Wanita
hitam itu tiada memandang kepada 6--70 tahun yang akan dhadapinya, karena
pandangannya menerawang kepada 1 hari yang sama dengan 1000 tahun di muka bumi
ini.
Bagi
wanita hitam itu tiada arti dan nilai yang berharga untuk kehidupan di dunia
ini, namun ia yakin untuk menggapai kehidupan abadi itu tidaklah mudah dan
amalannya tidak cukup untuk menebusnya, tapi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
telah memberikan tawaran berharga baginya, dan ia tidak mensia-siakan tawaran
itu, ia mengambilnya dengan lapang dada dan tanpa berfikir panjang, yaitu tabah
menerima dan bersabar menghadapi penyakitnya, maka kelak dengan izin Allah
surga menanti ia..
Dia telah menjual yang fana dengan yang
abadi..Allah menggantikan :
segala deritamu
dengan nikmat
segala lukamu dengan kesembuhan
segala kesulitanmu dengan kemudahan
segala rintihmu dengan kebahagiaan
segala tangismu dengan tawa
segala dukamu dengan suka
segala lukamu dengan kesembuhan
segala kesulitanmu dengan kemudahan
segala rintihmu dengan kebahagiaan
segala tangismu dengan tawa
segala dukamu dengan suka
Wallahu a'lam bish shawab
Jadi selalu optimis
ya sahabat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar